Longsor Tutup Akses Jalan ke Ranu Gumbolo, Dua Alat Berat Diturunkan

0
32

TULUNGAGUNG – Longsor yang terjadi di akses jalan ke destinasi wisata Ranu Gumbolo, Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, masih belum juga terbuka sepenuhnya. Meski dua alat berat telah diturunkan untuk menyingkirkan material longsor, namun curah hujan yang cukup tinggi memaksa alat berat berhenti untuk mengantisipasi longsor susulan.

Menurut Kapolsek Pagerwojo, AKP Guruh Yudi Setiawan, satu unit eskavator ukuran besar sudah mulai bekerja sejak Selasa (28/1/2025) sore. Namun, dua hari kemudian turun hujan sehingga alat berat tidak bisa bekerja secara maksimal.

“Dua hari turun hujan sehingga alat berat tidak bisa bekerja secara maksimal,” jelas AKP Guruh Yudi Setiawan.

Satu alat berat dengan ukuran lebih kecil diturunkan untuk memaksimalkan proses penyingkiran material longsor, Kamis (30/1/2025). Meski demikian, belum semua material yang menutup jalan aspal bisa disingkirkan.

Guruh memperkirakan, Jumat (31/1/2025) sebelum waktu jumatan seluruh material bisa disingkirkan. “Sore tadi tersisa sedikit sebelum alat berat berhenti. Mungkin besok sebelum jumatan sudah selesai,” sambung Guruh.

Longsor ini berasal dari tebing di samping jalan dengan ketinggian sekitar 30 meter. Material longsor berupa tanah, pepohonan seperti sonokeling dan akasia, serta banyak bongkahan batu.

Jalan yang tertutup longsor sepanjang 50 meter dengan ketebalan 4-5 meter. “Kerja alat berat harus berhenti saat hujan, karena khawatir ada longsor susulan. Baru bisa bekerja maksimal hari ini,” katanya.

Warga setempat membuat jalur alternatif melewati semak belukar yang dibabat, melingkari lokasi longsor. Jalan setapak ini bisa dilewati sepeda motor, terutama bagi para pemancing di sekitar Ranu Gumbolo dan warga Desa Wonorejo.

Sementara untuk mobil harus memutar sejauh sekitar 14 KM melewati Desa Kedung Cangkring, Kecamatan Pagerwojo. “Ada tiga batu ukuran besar, itu yang disingkirkan lebih dulu. Setelah itu lumpur dan material lain,” ungkap Guruh.

Longsor ini dipicu hujan deras, Senin (27/1/2025) dari pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB. Diduga ada akumulasi air di tebing di samping jalan menuju Ranu Gumbolo, hingga akhirnya terjadi longsor pada Selasa (28/1/2025) pukul 03.10 WIB.

Ranu Gumbolo sebenarnya adalah sisi sebelah Timurlaut Waduk Wonorejo Tulungagung. Kawasan ini dikelilingi perbukitan dan hutan, serta tanaman pinus milik Perhutani. Ranu Gumbolo biasa dipakai wisatawan untuk berkemah di akhir pekan atau hari libur. Selain itu kawasan di sekitarnya juga menjadi tempat memancing.(red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini