TULUNGAGUNG – Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL) Rayon Tulungagung Sabtu, tgl 18 Januari 2025 Pukul 09.00, melaksanakan kegiatan mengenal Pahlawan Nasional Comodor Yosudarso pada Pertempuran Laut Aru Thn 1962 bertempat di Lotus Garden, Jalan Pahlawan, Gang II, No 23, Kabupaten Tulungagung, Sabtu
Dihadiri oleh Dewan Pertimbangan PPAL Laksda Purn Harry Yuwono, PPAL Jakarta Laksma TNI Purn Dr. Ir. Agus Rustandi, Ketua Pepabri, Ketua PPPolri, Ketua Veteran Tulungagung, Ketua Juang Nas 45, Ketua PWRI, Ketua FKPPI, UIN Satu, Perwakilan BanK, Perwakilan dari SMK se Kab. Tulungagung, penggiat sejarah dan budaya.
Rangkaian Kegiatan diawali Pukul 09.00 ditampilkan Tari Selamat Datang Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan menyanyikan Mars PPAL dan dilanjutkan Sambutan Dewan Pertimbangan PPAL Laksda Purn Harry Yuwono dan trakhir Fragment/Tablo Pertempuran di Laut Aru antara kapal RI Macan Tutul, RI Macan Kumbang, dan RI Hariamau melawan kapal perang belanda/Penjajah ( HNLMSEVERTEN )
Menurut PPAL Jakarta Laksma TNI Purn Dr. Ir. Agus Rustandi mengucapkan apresiasi atas terselenggaranya giat Mengenal Pahlawan Nasional Comodor Yosudarso pada Pertempuran Laut Aru Thn 1962.
“Saya sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini apalagi ada dari adik-adik generasi penerus perwakilan SMK se-Kabupaten Tulungagung,” ucap Agus
“PPAL sendiri merupakan salah satu organisasi purna angkatan laut yang tugas utamanya membantu angkatan laut dengan fungsi dan memajukan kemaritiman bangsa indonesia.” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan , kegiatan ini terselenggara bertepatan dengan hari darma Samudra yang diadakan setiap tanggal 15 Januari.
“Giat ini sangatlah penting dan sangat berguna bagi adik-adik penerus bangsa ini, karena dengan mencintai sejarah serta budaya sama saja dengan bela negara”, tandasnya.
“Alhamdulillah giat ini dilaksanakan dengan situasi yang aman, kondusif, berjalan dengan tertib, aman dan lancar.” tuturnya.
Sementara itu di tempat yang sama Harry Yuwono selaku Dewan Pertimbangan PPAL saat kami wawancarai mengatakan, Kisah Pertempuran Yos Sudarso bisa di implementasikan yakni tentang kepahlawanan yang menurunkan bela negara.
“Dalam membela ynegara tidak harus pakai senjata, apapun yang kita perjuangkan dan lakukan dengan nilai positif itu juga bela negara.” kata Harry.
“Harapan kami kepada adik-adik generasi bangsa agar lebih mengenal dan membangun kecintaan akan kemaritiman Indonesia,” tuturnya.
“Bela Negara itu penting, kunci utama adalah dari kecintaan kita pada negara. Bagaimana kita akan membela negara kita ini jika kita tidak mencintai negara ini.” pungkasnya.(har)