TULUNGAGUNG – Kepala desa Padangan Ngantru Sutopo menghadiri tasyakuran Hari Lahir (Harlah) Pagar Nusa yang ke – 39 di Mushola Al-Muttaqin Desa Padangan, kecamatan Ngantru, Sabtu (08/02/2025) malam.
Hadir Pada acara ini, Kepala Desa Padangan Sutopo, Kepala Desa Pakel, Rois Syuriah MWC NU KH. Mastur Yusuf, Ketua Ranting NU Padangan, Wali Santri dan Santri.
Dalam sambutanya, Sutopo sampaikan kepada Badan Otonom (Banom) khususnya PSNU Pagar Nusa ini terus mensyiarkan nilai nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah. Karena bagaimanapun pagar nusa adalah kader dan santri NU.
“Saya selaku kepala desa sangat mengapresiasi kiprah PC PSNU Pagar Nusa desa Padangan yang terlihat kemajuannya, dengan semakin bertambahnya warga Pagar Nusa,” ucap Sutopo.
“Di desa Padangan mayoritas warganya adalah NU, terlihat dengan kegiatan ini merupakan bentuk pertumbuhan pada generasi baru NU,” ucapnya.
“Saya selalu support kepada semua perguruan pencak silat yang ada di desa Padangan salah satunya Pagar Nusa, tidak hanya mensupport tapi saya siap memfasilitasi gedung dengan tampungan 400 orang lebih untuk digunakan sebagai tempat kegiatan,” imbuhnya.
“Saya berharap di Harlah Pagar Nusa yang ke 39 ini, Pagar Nusa bisa menjadi sebuah perguruan pencak silat yang bisa membawa kedamaian dan ketentraman,” tutupnya.
Senada dengan Sutopo, Rois Syuriah MWC NU KH. Mastur Yusuf dalam pandangan PC PSNU Pagar Nusa sangat berkembang, melihat jumlah yang sebegitu banyak yang hadir di tasyakuran ini.
“Hanya mengingatkan kepada para santri santriwati dari Pagar Nusa, seorang santri NU jika belajar ilmu kewajiban sholat 5 waktu jangan sampai di tinggalkan,” kata Kyai Mastur.
“Selain itu saya juga berpesan bagi para wali santri santriwati, sebagai wali harus mengawasi putra putrinya dalam mencari ilmu di Pagar Nusa, selalu di berikan nasehat agar selalu menjaga keamanan dan menjaga ketertiban,” pangkasnya.(har)