Spread the love

NGANJUK – Sablon atau cetak gambar media kain umumnya menggunakan screen dan gambar dasar dari computer, namun di Kabupaten Nganjuk terdapat sablon dengan metode cukil kayu. Tentu saja hal ini ada nilai seni tinggi yang dihasilkan dari metode ini.

Sablon dengan metode seni cukil kayu ini di lakukan oleh Ahmad Riza Pahlevi, pemuda asal Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Sebelum memulai, terlebih dulu disiapkan sejumlah alat dan bahan diantaranya, papan hard board, pisau cukil, roll karet, kaca, tinta Koran, pensil, penghapus, sendok, kertas karbon, kain kaos dan matras.

Papan hard board di mal terlebih dahulu sesuai dengan gambar yang diinginkan, usai berbentuk gambar, maka gambar mal itu dicukil dengan menggunakan alat cukil.

Dibutuhkan ketelatenan dan dan kesabaran dalam mencukil kayu, untuk memunculkan goresan yang lembut, halus dan memiliki nilai seni.

Usai di cukil dan berbentuk gambar, maka papan kayu tersebut dilaburi tinta dengan merata dan barulah kain kaos di tempelkan di papan tersebut dengan metode ditekan tekan dengan telapak tangan sekitar 15 menit. Usai dirasa cukup merata, maka kain di tarik dan berbentuklah bambar.

Menurut Riza, ia menekuni seni sablon cukil kayu itu mulai tahun 2015, sejak ia mengenyam bangku kuliah S1 di Tulungagung.

“ Jadi, saya sudah menekuini usaha cukil kayu ini sejak 2015, saat masih kuliah di Tulungagung, ”ujar Ahmad Riza Pahlevi, (21/1/2023).

Untuk menjadikan satu karya siap jual, membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 hari, tergantung pada kerumitan desainnya. Sementara harga dipatok sekitar Rp 80.000 hingga Rp 100.000 persablon. Sementara penjualannya masih di tingkat lokal Nganjuk (YK)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights